Rabu, 07 Februari 2018

PROFIL, MACAM MACAM DAN POLA KOMUNIKASI PUBLIC RELATION



Mengenai profil atau humas publik relation menurut beberapa para ahli sebagai berikut :
  1. Menurut The Public Relations Society of America – PRSA  (2011)
    Public relations is a strategic communication process that builds mutually beneficial relationships between organizations and their publics.” (Humas adalah proses komunikasi yang strategis, yang membangun hubungan saling menguntungkan antara organisasi-organisasi dengan masyarakat-masyarakat mereka)  
  2. Menurut Cutlip et al ( 2006:6)
    Public Relations adalah fungsi manajemen yang membangun dan mempertahankan hubungan yang baik dan bermanfaat antara organisasi dengan publik yang memengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi tersebut.” 
  3. Menurut Frazier (Mukarom-Laksana, 2015)
    ‘Humas adalah fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan dan prosedur seorang individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik, dan menjalankan program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik.’  
  4. Menurut Abdurachman (2001, dari Soemirat-Ardianto, 2012)
    ‘Public Relations adalah suatu seni untuk menciptakan pengertian publik yang lebih baik, yang dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu atau organisasi/perusahaan.’ 
Sedangkan profil public relation / humas  dapat berupa ialah :
  1. Humas yang Melembaga/In-House PR
    Organisasi humas dalam perusahaan diistilahkan sebagai humas yang melembaga/state of being. Sebagai bidang yang melembaga, berarti memiliki seseorang yang memimpin, memiliki staf, dan memiliki ruang/tempat dan sarana/prasarana pendukungnya.
    Jabatan-jabatan yang ada dalam bagian humas memiliki tugas, wewenang, dan tanggung jawab yang jelas. Pengorganisasian di sini adalah tentang struktur, wewenang, tugas, dan tanggung jawab. Humas yang melembaga lebih dikenal dengan istilah bagian/departemen/divisi humas/PR communication
  2. Humas Agency/Ekstern PR
    Ekstern PR adalah sebuah lembaga/perusahaan independen yang berbadan hukum dan bergerak dalam layanan dibidang humas. PR ekstern meliputi:
    PR Full Service
    Sebuah perusahaan tersendiri yang bergerak dalam bisnis pelayanan kehumasan, meliputi kegiatan konseling dan sekaligus pelayanan konsultasi dan pelayanan yang mereka berikan kepada klien (perseorangan/perusahaan PR tersebut).
    PR Consultant
    Yaitu perusahaan PR yang bergerak dalam Layanan konsultasi kehumasan. Pelayanan kosultan yang diberikan tergantung dari kompetensi yang dimiliki para konsultannya. 
  3. Event Organizer
    Event Organizer, adalah perusahaan yang melayani jasa sebagai pelaksana sebuah event/kegiatan yang berhubungan dengan publik. Perusahaan ini cenderung spesialis, misalnya:
  • Launching product
  • Pameran/ exhibition
  • Pertemuan-pertemuan (seminar, lokakarya, konvensi, konferensi)
  • Jumpa pers/press conference, press tour, dan sebagainya
  • Show dan kontes-kontes 
(Modul Pelatihan Humas, Yuliati et al:2014)


MACAM-MACAM PR/HUMAS


1. HUMAS PEMERINTAHANHumas pemerintahan pada dasarnya tidak bersifat politis. Bagian humas di institusi pemerintahandibentuk untuk mempublikasikan atau mempromosikan kebijakan-kebijakan mereka.Tugas pemerintah memang sangat berat, sebab masyarakat yang dihadapi terdiri dari berbagai publikdengan kepentingan yang sangat kompleks pula. Hal ini memang tidak lepas dari karakteristik yangmelekat dalam setiap program/kegiatan pemerintah, antara lain sebagai berikut.

1. Program pemerintah ditujukan untuk masyarakat luas. Dengan berbagai latar belakang, karakter,ekonomi, pendidikan (intelejensi) yang beragam.
2. Seringkali hasilnya abstrak, yang sulit dilihat dalam waktu dekat, bahkan dalam jangka yang panjang sekalipun, karena sifatnya yang integral dan berkesinambungan.
3. Program pemerintah selalu mendapat controlling/pengawasan dari berbagai kalangan, terutama pers, lembaga swadaya masyarakat (LSM), dan sebagainya.

2. HUMAS INDUSTRI DAN BISNISHumas industri dan bisnis telah diterima oleh perusahaan-perusahaan besar. Humas di sana merupakanfungsi manajemen yang turut menentukan suksesnya operasi suatu perusahaan. Humas industri tidakdapat dilepaskan dari prinsip ekonomi. Sebab industri dan bisnis memiliki orientasi pada keuntungan(profit oriented). 

Dengan demikian, humas industri hendaknya memiliki suatu daftar prioritas, sehinggasumber daya yang tersedia dapat disediakan seefisien mungkin untuk mendapatkan hasil yang maksimal.Bila dirinci lebih jauh lagi, beberapa hal yang berpengaruh terhadap kehidupan dan operasional industridan perdagangan adalah sebagai berikut.

1. Persamaan hak dan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan bagi masyarakat, memunculkanundang-undang dan peraturan pemerintah yang menjadi pedoman untuk mencari dan memberikesempatan kepada golongan-golongan tertentu.
2. Kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan pekerja. Peraturan-peraturan dan hukum yang tidakmerugikan pekerja dan liputan pers tentang pelanggaran-pelanggaran, sangat mempengaruhi program- program perusahaan untuk para karyawannya.
3. Perlindungan terhadap investor. Perlindungan terhadap investor melalui peraturan wajib lapor,merupakan sisi positif yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk menahan investor, mempengaruhicalon investor potensial.
4. Kontrol kualitas dan keamanan atas produk-produk dan pelayanan dengan keuntungan yangmemadai.
5. Integritas manajemen. Meningkatnya perhatian masyarakat terhadap perilaku bisnis perusahaan- perusahaan industri, terutama interaksi mereka dengan pemerintah dan struktur politik, serta komunitasmenjadikan perusahaan berhati-hati memutuskan hal-hal yang berkaitan dengan KKN.
6. Pertahanan nasional, konservasi dan perlindungan sumber alam, serta perlindungan lingkunganadalah hal-hal yang sangat berpengaruh terhadap dunia industry.


POLA KOMUNIKASI PR.

Pola Komunikasi Pola komunikasi terdiri atas beberapa macam, yaitu: 

a) Pola Komunikasi Primer Pola komunikasi primer merupakan suatu proses penyampaian oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan suatu simbol sebagai media atau saluran. Dalam pola ini terbagi menjadi dua lambang verbal dan nirverbal. Lambang verbal yaitu bahasa, yang paling sering digunakan karena bahasa mampu mengungkapkan pikiran komunikator. Sedangkan lambang nirverbal yaitu lambang yang di gunakan dalam berkomunikasi yang bukan bahasa, namun merupakan isyarat dengan menggunakan anggota tubuh antara lain; kepala, mata, bibir, tangan dan sebagainya. 

b) Pola Komunikasi Sekunder Pola komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang pada media pertama. Komunikator yang menggunakan media kedua ini karena yang menjadi Journal “Acta Diurna” Vol.I.No.I.Th.2013 6 sasaran komunikasi yang jauh tempatnya, atau banyak jumlahnya. Dalam proses komunikasi secara sekunder ini semakin lama akan semakin efektif dan efisien, karena didukung oleh teknologi informasi yang semakin canggih.

 c) Pola Komunikasi Linear Linear di sini mengandung makna lurus yang berarti perjalanan dari satu titik ketitik yang lain secara lurus, yang berarti penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan sebagai titik terminal. Jadi, dalam proses komunikasi ini biasanya terjadi dalam komunikasi tatap muka (face to face), tetapi juga adakalanya komunikasi bermedia. Dalam proses komunikasi ini, pesan yang disampaikan akan efektif apabila ada perencanaan sebelum melaksanakan komunikasi. 

d) Pola Komunikasi Sirkular Sirkular secara harfiah berati bulat, bundar, atau keliling. Dalam proses sirkular itu terjadinya feedback atau umpan balik, yaitu terjadinya arus dari komunika kekomunikator, sebagai penentu utama keberhasilan komunikasi. Dalam pola komunikasi seperti ini, proses komunikasi berjalan terus yaitu adanya umpan balik antara komunikator dan komunikan.










TUJUAN DAN FUNGSI PUBLIC RELATION

TUJUAN DAN FUNGSI PUBLIC RELATION

A.Tujuan Public Relation
Di dalammenguraikantujuandari public relations ini, terlebihdahuluharuslahdibagipengertian PR tersebutberdasarkankegiatannya.Diketahuisecarateoritis, adapunpembagiankegiatan PR tersebutdapatdibagimenjadiduayaitu:
1.      Tujuanberdasarkankegiatan internal public relatiaon
2.      Tujuanberdasarkankegiataneksternal public relation

Tujuan PR berdasarkankegiatan internal relation dalamhalinimencakupkedalambeberapahal:
Mengadakansuatupenilaianterhadapsikaptingkahlakudanopini public terhadapperusahaan,terutamasekaliterutamasekaliditujukankepadakebijaksanaanperusahaan yang sedangdijalankan.
1.      Mengadakansuatuananlisadanperbaikanterhadapkebijaksanaan yang sedangdijalankan, gunamencapaitujuan yang ditetapkanolehperusahaandengantidakmelupakankepentingan public.
2.      Memberikanpenerangankepada public karyawnamengenaisuatukebiksanaanperusahaan yang bersifatkolektifsertamenyangkutpadaberbagaiaktifitasrutinperusaan
3.      Merencanakanbagipenyusunansuatu staff yang efektifbagipenugasan yang bersifat internal public relations dalamperusahaantersebut.
Kemudianterhadaptujuandari PR yang bersifateksternalyaitu:
1.      Memperluaslangganandanpemasaran
2.      Memperkenalkansuatujenisproduksiataugagasan yang bergunabagi public dalamartiluas
3.      Mencaridanmengembamgkanmodal
4.      Memperbaikicitraperusahaanterhadappendapatmasyarakatluas, gunamendapatkanopini public yang positif
MenurutRosadyRuslan (2001, p.246) tujuan public relation adalahsebagaiberikut:
a. Menumbuhkembangkancitraperusahaan yang positifuntukpublikeksternalataumasyarakatdankonsumen.
b. Mendorongtercapainyasalingpengertianantarapubliksasarandenganperusahaan.
c. Mengembangkansinergifungsipemasarandengan public relation.
d. Efektifdalammembangunpengenalanmerekdanpengetahuanmerek.
e. Mendukungbauranpemasaran.

Secarakeseluruhantujuandari public relation adalahuntukmenciptakancitrabaikperusahaansehinggadapatmenghasilkankesetiaanpublikterhadapproduk yang ditawarkanolehperusahaan (Mulyana, 2007).Selainitu public relation bertujuanuntukmenciptakan, membinadanmemeliharasikapbudi yang menyenangkanbagilembagaatauorganisasi di satupihakdandenganpublik di lain pihakdengankomunikasi yang harmonisdantimbalbalik (Maria, 2002).

Ada jugabeberapapendapatparaahlitentangtujuan PR antara lain:
1.      Charles S.Stainberg
Menciptakanopinipublik yang favorable tentangkegiatan-kegiatan yang dilakukanolehbadan yang bersangkutan
1.      Frank Jefkins
Meningkatkan favorable image/citra yang baikdanmengurangiataumengikishabissamasekali unfavorable image/citra yang burukterhadaporganisasitersebut.
1.      Dimock Marshall Cs
·         Secarapositif
Berusahauntukmendapatkandanmenambahpenilaiandan goodwill suatuorganisasiataubadan.
·         SecaraDefensif
Berusahauntukmembeladiriterhadappendapatmasyarakat yang bernadanegatif, bilamandiserang, danseranganitukurangwajar, padahalorganisasiataubadankitatidaksalah.(Hal inibisaterjadiakibatkesalahpahaman).Dengandemikiantindakaniniadalahsalahsatuaspekpenjagaan/pertahanan.

Dengandemikianadaempathal yang prinsipdaritujuanpublik relations yakni:
·         Menciptakancitra yang baik.
·         Memeliharacitra yang baik.
·         Meningkatkancitra yang baik.
·         Memperbaikicitrajikaorganisasikitamenurun/rusak
B. Fungsi Public Relation
Fungsi Public Relation menurutOnongUchjanaEffendydalambukunya “HubunganMasyarakat” mengemukakanempatfungsi Public Relation, yaitu:
1.      Menunjangkegiatanmanajemendalammencapaitujuanorganisasi;
2.      membinahubunganharmonisantaraorganisasidenganpublik, baikpublikekternmaupun intern;
3.      Menciptakankomunikasiduaarahtimbalbalikdenganmenyebarkaninformasidariorganisasikepadapublikdanmenyalurkanopinipublikkepadaorganisasi;
4.      Serta melayanipublikdanmenasihatipimpinanorganisasi demi kepentinganumum. MenurutNeniYulianita (2007: 50),
Padadasarnyafungsi PR secara universal sehinggamudahuntukdipahamidandilaksanakanolehseorang Public Relations Officer (PRO) yaituhanyamenyangkut 2 fungsi PR yang prinsipnyaadalah:
1.      Menyampaikankebijaksanaanmanajemenpadapublic,dan
2.      Menyampaikanopinipublikpadamanajemen.

RosadyRuslan (2008: 10) merincikanbeberapafungsiutamaPublic Relationdiantaranya:
1.      Public Relationbertindaksebagai communicator dalamkegiatankomunikasipadaorganisasiperusahaan, prosesnyaberlangsungdalamduaarahtimbalbalik (two way traffic reciprocal communication).
2.      Membangunataumembinahubungan (relationship) yang positifdanbaikdenganpihakpubliksebagai target sasaran, yaitupublik internal daneksternal.
3.      Peranan back up management dansebelumnyadijelaskanbahwafungsiPublic Relationmelekatpadafungsimanajemen, berartiiatidakdapatdipisahkandarimanajemen.
4.      Menciptakancitraperusahaanataulembaga (corporate image) yang merupakantujuan (goals) akhirdarisuatuaktivitas program kerjaPublic Relation campaign (kampanye PR), baikuntukkeperluanpublikasimaupunpromosi. PerananPublic Relationmencakupbidang yang luasmenyangkuthubungandenganberbagaipihakdantidakhanyasekedarberbentuk relations artisempit, karena personal relations mempunyaiperanan yang cukupbesardalammelakukankampanyePublic Relation. Bagaimanameningkatkankesadaran, pengertian, danpemahamantentangaktivitasperusahaanataulembaga, termasukmembentuksikap yang menyenangkan (favoritiable), iktikadbaik (goodwill), toleransi (tolerance), salingpengertian (mutual understand), salingmempercayai (mutual confidence), salingmenghargai (mutual apperctiation), danpadaakhirnyaakanmenciptakancitrabaik (good image).


DenganbegitudapatdisimpulkanbahwatujuanPublic Relationdapatdicapaijikafungsi public relations diterapkansebagaimanamestinya.JikafungsiPublic Relationditerapkandenganbaik, makaakanberdampakpositifjugaterhadapperusahaan, salahsatunyamembentukcitra yang baik di matapubliknya.

KAMPANYE PUBLIC RELATION

A. KAMPANYE PUBLIC RELATION
Sebelum kita membahas mengenai kampanye PR ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan dan berkenaan dengan kampanye PR. Sebagai berikut,
Pertama, perencanaan dalam kampanye PR, hal itu penting dilakukan karena beberapa alasan sebagai berikut:

·         Memfokuskan usaha. Perencanaaan memastikan bahwa hal-hal yang tidak perlu telah dikesampingkan, sehingga anda hanya mengerjakan hal yang seharusnya dikerjakan.
·         Memperbaiki efektifitas
·         Memacu pandangan jangka panjang
·         Membantu untuk menunjukan nilai uang
·         Mengurangi kesalahan
·         Menyelesaikan konflik
·         Memfasilitasi tindakan yang proaktif

Kemudian dalam melakukan kampanye PR kita juga harus memperhatikan kebijakan-kebijakan PR korporat :

1.      Pertemuan dengan pers dari pusat keuangan harus dijaga agar hubungan yang memuaskan dapat dipertahankan dan segala yang diatur oleh mereka akan diatur oleh PR kelompok.
2.      Kelompok tidak akan memberikan di media tentang sikapnya terhadap masalah-msalah politik yang sensitive
3.      Kelompok tidak akan menyampaikan komentar kepada publik mengenai nilai-nilai kebijaksanaan atau tindakan penetapan anggaran atau peraturan perundangan.
4.      Komentar kepada publik melalui pers atau media lainnya harus berekaitan dengan aktifitas di masa lalu dan saat ini.
5.      Investasi modal atau difestasi yang mungkin dilakukan atau telah direncanakan tidak bokeh diumumkan sampai proyek telah mendapat persetujuan dari dewan direksi.
6.      Pengumuman apapun mengenai negosiasi seperti perjanjian lisensi, perjanjian kerjasama, dengan perubahan lain tidak boleh diberikan sampai negosiasi diselesaikan dengan sukses dan disetujui pihak tertentu.
7.      Peluang atas pemberitaan yang menguntungkan organisasi akan diidentifikasi oleh PR dan dilaksanakan setelah mendapat persetujuan direksi.
8.      Divisi anak perusahaan dan fungsi yang menjalin kerja sama dengan penasehat PR eksternal harus memastikan batasan peran yang telah didefinisikan dengan jelas.
9.      Jika suatu saat terjadi sesuatu, yang mengharuskan melakukan tindakan yang berbeda maka tindakan tersebut harus dilaksanakan dengan persetujuan dari Chairman atau Deputi Chairman juga melibatkan PR kelompok.
10.  10.  Divisi, anak perusahaan dan fungsi harus memastikan bahwa PR kelompok diberi tahu dan saran setiap saat.
(panduan ini tidak bermaksud membatasi kegiatan PR ditingkat Divisi pemasaran, dimana ada kerjasama dengan PR kelompok)
Tujuan dari aktivitas PR adalah untuk mempengaruhi perilaku tanpa melupakan bahwa hal ini juga berarti ada kemungkinan terjadinya perubahan dalam organisasi maupun publik.
Dua persyaratan umum :
1.      Informasi
Dapatkan informasi sebanyak mungkin mengenai tugas yang harus dilakukan, riset dan analisis yang mendalam.
2.      Strategi
Gunakan informasi tersebut untuk mengidentifikasi prinsip-prinsip dan kekuatan utama dari program.
Proses Manajemen Strategi:
1.      Kesadaran ; memahami situasi yang ada
2.      Formulasi ; memilih strategi yang sesuai
3.      Implementasi ; melaksanakan strategi
4.      Evaluasi ; memantau perkembnagan untuk tindakan perbaikan

10 tahap perencanaan :
1.      Analisis
2.      Tujuan
3.      Publik
4.      Pesan
5.      Strategi
6.      Taktik
7.      Skala waktu
8.      Sumber daya
9.      Evaluasi
10.  10.  Review
Analisis adalah tahap pertama perencanaan. Mengidentifikasi permaslahan yang akan menjadi dasar dari program PR. Analisis :
1.      PEST : Politik, Ekonomi, Sosial dan Teknologi.
2.      SWOT : Strenght, Weaknesses, Opportunities, dan Threats
Teknik-teknik riset

1.      Riset kuantitatif; mengumpulkan data kemudian dibuat statistiknya untuk mendapatkan hasil yang berupa angka-angka kuantitas
2.      Riset kualitatif; menyelidiki variabel yang tidak dapat dikuantifikasi, seperti opini, reaksi, dan sikap masyarakat.

Macam-macam riset :
Riset formal
1.      Riset kontinu atau riset pelacakan adalah riset yang mengambil sekelompok orang yang sama , dimana pertanyaan yang sama akan diajukan kepada objek riset tersebut setiap interval waktu tertentu.
2.      Riset sekunder atau studi pustaka, melibatkan pengumpulan informasi dari sumber-sumber yang telah diterbitkan
3.      Riset primer untuk mencari informasi yang dibutuhkan segera seperti pengisian kuisioner, wawancara tatap muka, wawancara melalui telefon, focus group, internet group,

Riset Informal
( diskusi informal dengan publik yang berhubungan dengan organisasi seperti pesaing, wartawan spesialis, tetangga dll.)

Riset Media
Menyelidiki jalur-jalur komunikasi. Media cetak dan siaran yang menyediakan informasi mengenai profil pembaca, sirkulasi keefektifan iklan,dll.

Audit Komunikasi
Mengidentifikasi publik-publik yang penting bagi kesuksesan organisasi.Melingkupi  penyelidikan cakupan komunikasi, mempelajari sikap dan penilaian, memberikan komentar terhadap sifat dan kualitas komunikasi organisasi, frekuensi dan teknis. Audit yang efektif membutuhkan riset yang yang mendalam.

Mengenali Publik dan Pesan
Pengelompokan public yang umum ditemui di banyak organisasi adalah public, keuangan, internal, komersial, pemerintah, dan luar negeri. Kegagalan yang umum dilakukan oleh praktisi PR adalah anggapan yang sama pada kelompok-kelompok public tersebut. Mereka mengelompokkan public organisasi dengan cara yang terlalau sedehana.

Opini Publik
Mendiskusikan opini public merupakan hal yang sangat vital dalam PR, karena dalam PR, harus dapat menggeser opni berbagai public yang berinteraksi dengan kita ke arah yang kita inginkan, yaitu ke arah yang memihak organisasi. Opini public secara umum dapat diartikan sebagai pandanagn umum yang dipegang oleh  masyarakat secara luas. Menurut Cutlip dalam bukunya Effective Public Relations (2000), opni public adalah mencerminlan sebuah consensus, yang muncul setelah beberapa saat, dari seluruh pandangan yang ditujukan terhadapa suatu permasalahan dalam diskusi, dan consensus tersebut memiliki kekuatan.

Opini public bekerja dalam dua cara, yaitu sebagai sebab dan sekaligus sebagai akibat dari kegiatan PR. Opini public yang kuat akan mempengaruhi keputusan manajemen. Sebagai contoh, gerakan peduli lingkungan yang dilakukan oleh praktisi PR dan public menjadi peka lingkungan karena ada kampanye tersebut.

Sebaliknya, tujuan program PR adalah untuk mempengaruhi opini public, yang seringkali digelar dalam bentuk kampanye media massa. Apa yang tertulis dalam media massa, adalah opini apa yang beredar di masyarakat. Sebagian besar, opini memiliki opini terhadap berbagai hal. Ketakutan yang dialami sebagian besar praktisi PR adalah bahwa opini tersebut digabungkan dan difokuskan oleh media massa untuk menentang organisasi mereka. Untuk itu, kebanyakan program PR menggunakan pendekatan ‘senapan mesin’, yaitu menyebarkan pesan-pesan yang sangat umum kepada khalayak yang luas.

Tipe-tipe Publik
James Grunig (book: Managing Public Relations) mendefinisikan empat jenis public, antara lain:
1.      Nonpublic; kelompok yang tidak terpengaruh ataupun mempengaruhi organisasi.
2.      Publik yang tersembunyi (latent publics); kelompok yang menghadapi masalah akibat tindakan suati organisasi, namun mereka tidak menyadarinya.
3.      Publik yang sadar (aware publics); kelompok yang mengenali masalah
4.      Publik yang aktif; kelompok yang mengambil tindakan terhadap suatu masalah. Public yang aktif dapat dikelompokkan dalam tiga kategori berikut: (1) public semua masalah (all-issue public) sangat aktif terhadap semua maslaah yang mempengaruhi organisasi, (2) public masalah tunggal sangat aktif satu masalah atau sekelompok kecil masalah, (3) public masalah hangat adalah mereka yang terlibat dalam suatu masalah yang memiliki dukungan public luas dan biasanya mendapatkan liputan khusus dari media.

Publik yang apatis, yaitu public yang sama seklai tidak peduli dengan segala masalah dan tentunya sama sekali tidak dapat digolongkan sebagai public.

Pendekatan yang dilakukan oleh Grunig memunginkan kita untuk mendefinisikan public untuk organisasi dari dua sudut, yaitu pertimbangan secara cermat siapa yang akan terpengaruh dengan kebijakan dan kegiatan organisasi tersebut. Kedua, opini dan perilaku public dapat mempengaruhi kegiatan organisasi secara signifikan.

Memilih Publik
Cara termudah untuk mengelompokkan public adalah dengan bergerak dari umum ke khusus.Pertama, membuat kelompok-kelompok besar untuk mengidentifikasi hubungan mereka dengan organisasi.Kedua, memberikan urutan prioritas terhadap kelompok-kelompok tersebut. Lalu, mengidentifikasi pemimpin kelompok yang memungkinkan untuk menerjemahkan informasi untuk yang lain dan bertindak sebagai katalisator untuk melakukan tindakan.

Menentukan Pesan
Ada empat langkah untuk menentukan pesan, yaitu:
1.      Menggunakan persepsi yang sudah ada
2.      Menjelaskan pergeseran yang dapat dilakukan terhadap perseps tersebut
3.      Mengidentifikasi unsure-unsur persuasi berdasrkan fakta
4.      Memastikan bahwa pesan tersebut dapat dipercaya dan dapat disampaikan melalui PR
Cara Pesan harus Disajikan
Integritas suatu pesan sangat dipengaruhi oleh semua hal yang menentukan bahwa pesan itu akan ditanggapi serius atau tidak:
1.      Format, berupa gambar-gambar visual, pemilihan kata-kata yang tepat sampai jenis huruf yang diasosiasikan dengan pesan tersebut akan mempengaruhi minat masyarakat trhadap pesan tersebut
2.      Nuansa, berupa pemilihan bahasa dalam penyampaian pesan tersebut
3.      Konteks, mengetahui dengan baik dimana dan kepada siapa pesan itu disampaikan
4.      Waktu, pesan yang disampaikan haruslah yang masih hangat dan atau up to date
5.      Pengulangan, suatu pesanyang penyampaiannya diulang-ulang, semakin besar kemungkinan pesan tersebut didengar dan dicerna
Pesan yang disusun berdasarkan riset, tajam dan terarah serta mampu menghasilkan efek yang diinginkan adalah yang dibutuhkan oleh PR.

B. METODE KAMPANYE PUBLIC RELATIONS
Metode kampanye Public Relations dilakukan secara berencana, sistematis, memotivasi, psikologis, dan dilakukan berulang-ulang serta kontinu (repetition and continue). Sebaliknya jika kampanye tersebut dilakukan secara insedential atau hanya dilakukan sekali, tertentu, dan terbatas, maka hal ini jelas tidak bermanfaat atau kurang berhasil untuk mengolkan suatu tema,materi, dan tujuan dari kampanye.

Sebelumnya sudah disinggung, dalam kampanye tidak terlepas dari komunikasi yang bersifat membujuk (persuasif) dan mendidik (edukatif), yaitu berupaya untuk mengubah perilaku, sikap bertindak, tanggapan, persepsi, hingga membentuk opini public yang positif dan mendukung atau yang menguntungkan segi citra dan sebagainya.

Ø     Source
Penemu, Ilmuwan, Pemimpin
Ø      Message
Penemuan baru yang diumumkan, dll
Ide,gagasan, dll
Ø     Channel
Saluran komunikasi massa : media massa, Antar personal
Ø      Receiver
Sistem anggota kemasyarakatan yang ada
Ø     Effects
Konsekuensinya :
1.      Pengetahuan baru
2.      Perubahan sikap
3.      Persuasif
4.      Menerima atau menolak

Dalam berkomunikasi atau menyampaikan pesan(message), misalnya melalui teknik periklanan (advertising) sebagai alatnya (tool of PR campaign) dan rencana media plan (rencana pemasangan iklan promosi), baik di media cetak maupun media elektronik, akan menjamin untuk “penyampaian pesan-pesan iklan” sebagai sarana komunikasi yang efektif, seperti diungkapkan dalam pepatah : right people in the right place and the right time, and the  right choise.


C.    TEKNIK BERKAMPANYE
Untuk berhasilnya suatu persuasi dalam berkampanye melalui berbagai teknik agar dalam penyampaian pesan (message) kepada audiensinya cukup efektif, antara lain beberapa teknik kampanye yang lazim dipergunakan dalam kegiatan public relations atau periklanan, yaitu sebagai berikut :
a.       Partisipasi (participasing)
Partisipasi, yaitu teknik yang mengikutsertakan (partisipasi) atau peran serta komunikasi atau audiensi yang memancing minat atau perhatian yang sama kedalam suatu kegiatan kampanye dengan tujuan untuk menumbuhkan saling pengertian, menghargai, kerja sama, dan toleransi.
b.      Assosiasi (association)
Association yaitu menyajikan isi kampanye yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau obyek yang tengah ramai atau sedang dibicarakan agar dapat memancing perhatian masyarakat. Misalnya “three in one”, maka orang akan ingat akan pembatasan penumpang mobil pribadi yang melewati jam tertentu di kawasan jalan protokol Jakarta.Secara cerdik pihak produsen kosmetika (shampoo) menggunakan kata-kata “Dimension three in one” yang akan menambah daya pengenalan tinggi.
c.       Teknik integratif (integrative)
Teknik ini bagaimana untuk menyatukan diri (komunikator) kepada khalayaknya secara komunikatif dengan mengucapkan kata-kata : “kita, kami, Anda sekalian atau Anda, dan sebagainya, yang artinya mengandung makna bahwa yang disampaikan pihak komunikator bukan untuk kepentingan dirinya atau perusahaannya, atau bukan untuk mengambil keuntungan sepihak, tetapi mengambil manfaat secara bersama, demi untuk kepentingan bersama.
d.      Teknik ganjaran (pay off technique)
Teknik ganjaran bermaksud untuk mempengaruhi komunikan dengan suatu ganjaran (pay off) atau menjanjikan sesuatu dengan “iming-iming hadiah”, dan lain sebagainya dengan dua kemungkinan :
1.      Bisa berupa benefit (manfaat),kegunaan,dan sebagainya
2.      Bisa berupa ancaman, kekhawatiran, dan suatu yang menakutkan
e.       Teknik penataan patung es (icing technique)
Hal ini merupakan suatu upaya dalam menyampaikan pesan (message) suatu kampanye sedemikian rupa sehingga enak dilihat, didengar, dibaca, dirasakan dan sebagainya.
f.       Memperoleh empati (empathy)
Suatu teknik berkampanye dalam menempatkan diri dalam posisi komunikan, ikut merasakan dan “peduli” situasi atau kondisi pihak komunikan.Biasanya dalam public relations dikenal dengan sosial responsibility and humanity relations.
g.      Teknik koersi atau paksaan (coersion technique)
Dalam komunikasi melakukan kampanye lebih menekankan suatu “paksaan” yang dapat menimbulkan rasa ketakutan atau kekhawatiran bagi pihak komunikan yang tidak mau tunduk melalui suatu ancaman tertentu.
Disamping itu ,ada resiko yang dihadapi dalam berkampanye yang dapat menggagalkan teknik persuasi atau menbujuk pihak khalayak sasaran (target audience), yaitu sebagai berikut.
1.      Penyesatan suatu pengertian atau pemahaman tentang tema kampanye yang tengah dilancarkan oleh pihak lain (kompetitor)
2.      Merusak atau memalsukan isi atau materi pesan (to make the message invalid)
3.      Menafsirkan suatu pesan dengan ukuran menurut pengertian atau pandangan sepihak
4.      Memberikan pesan yang bahasanya terlalu sukar untuk dimengerti atau dicerna maksud dari pesan yang hendak disampaikan itu.

D.    MATERI DAN ISI PROGRAM KAMPANYE
Materi dan isi kampanye tersebut biasanya menyangkut
a.       Tema, topik, dan isu apa yang ingin diangkat kepermukaan agar mendapat tanggapan
b.      Tujuan dari kampanye
c.       Program atau perencanaan acara dalam kampanye ; dan
d.      Sasaran dari kampanye yang hendak dicapai.
Komponen-komponen setiap langkah penggiatan program kampanye tersebut dibentuk secara berangkai, mulai dari
1.      Analisi situasi dan audit komunikasi
2.      Merumuskan tujuan dan target waktunya
3.      Menentukan publiknya (target audience)
4.      Menentukan media
5.      Menetapkan anggaran untuk kampanye tersebut
6.      Program penggiatan kampanye,dan
7.      Analisi hasil program tersebut dan aplikasinya, berhasil atau tidaknya berdasarkan “planing your work and working your plan”
Kemudian sebagai acuan untuk mengukur keberhasilan dari program kampanye PR tersebut, tergantung pada apa dan bagaimana masalah yang akan dihadapi oleh setiap kegiatan, lembaga, atau organisasi, serta perusahaan melalui peranan PR.Sedangkan sebagai tolak ukurnya atau langkah terakhir adalah target atau sasaran yang hendak dicapai, yaitu sebagai berikut.
a.       Memperoleh citra positif
b.      Memperoleh kepercayaan
c.       Realitasnya atau bukan khayalan walaupun sasarannya tidak berwujud (intangible) seperti point pertama dan kedua tersebut diatas, tetapi bisa dirasakan melalui kesan, baik secara individual maupun opini publik yang diterima secara positif

 E. Evaluasi dan Review
Setelah kita melakukan berbgai macam atribut kampanye, selanjutnya kita wajib untuk melakukan evaluasi sebagai pengukuran kesuksesan. Evaluasi adalah proses berkelanjutan jika kita ingin membicarakan program jangka panjang. Suatu proses untuk memantau dan menguji, serta menganalisis terhadap hasil akhir dari suatu kampanye atau program. Sedangkan, review berlaku untuk program-program yang lebih berjangka panjang dan meninjau perkembangan program setiap tahunnya.

Manfaat dari evaluasi adalah memudahkan kita untuk mengendalikan kegiatan PR. Selain itu, evaluasi dapat membantu kita menangkap tanda-tanda bahaya sebelum masalah itu muncul dan juga sebagai pembuktian nilai yang baik dengan apa yang kita miliki.
   F.  Alasan mencantumkan evaluasi dalam kampanye PR adalah:
  1. Memfokuskan usaha
  2. Menunjukkan keefektifan
  3. Memastikan efisiensi biaya
  4. Mendukung manajemen yang baik
  5. Memfasilitasi pertanggungjawaban
      G. Prinsip-prinsip evaluasi
  1. Evaluasi perlu dipertimbangkan dalam awal proses
  2. Evaluasi bersifat berkelanjutan
  3. Evaluasi harus objektif dan berdsarkan ilmu pengetahuan
  4. Mengevaluasi program dan proses
       H. Istilah-istilah dalam evaluasi
  • Input, bagaimana produk tersebut didistribusikan
  • Output, bagiamana input digunakan, baik oleh public sasaran secara langsung maupun oleh pihak ketiga
  • Outcome (hasil akhir), melibatkan pengukuran efek akhir dari komunikasi
  • Out-take, menunjukkan keadaan antara output dan outcome
I. Factor-faktor kritis yang harus dipertimbangkan dalan melakukan kampanye:
  1. Tentukan tujuan yang dapat diukur
  2. Buat evaluasi dan pengujian kualitas sejak awal
  3. Setujui kriteria pengukuran dengan mereka yang akan menilai kesukses pekerjaan kita
  4. Bentuk prosedur pemantauan yang terbuka dan transparan
  5. Tunjukkan hasil